Harimau Terkam Petani di Sekincau Lampung Barat 

- Editor

Sabtu, 6 September 2025 - 14:13 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto: Korban saat ditangani di puskemas. (Istimewa)

Foto: Korban saat ditangani di puskemas. (Istimewa)

SEKABAR.ID, Lampung Barat – Seorang petani bernama Amir, warga Pekon Tiga Jaya, Kecamatan Sekincau, Lampung Barat menjadi korban serangan hewan buas diduga harimau. Beruntung korban selamat dan mengalami luka di kepala, leher dan punggung.

Menurut keterangan warga, Juned, peristiwa itu terjadi saat Amir dibonceng anaknya sepulang dari kebun pada Jumat (5/9/2025) sekitar pukul 18.00 WIB. Harimau tiba-tiba menerkam korban di tengah perjalanan.

“Persisnya kurang tahu, tapi informasinya dia mau pulang. Dia pakai motor sama anaknya, kemudian di jalan diserang harimau, langsung diterkam,” ujar Juned, Sabtu (6/9/2025).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Usai kejadian, Amir segera dibawa anaknya ke puskesmas terdekat untuk mendapatkan perawatan medis. Kondisinya berangsur membaik setelah mendapat penanganan.

Dandim 0422 Lampung Barat, Letkol Rizky Kurniawan, membenarkan peristiwa tersebut. “Benar, alhamdulillah petani itu selamat. Untuk data lainnya menyusul, mohon waktu,” katanya.

Serangan yang dialami Amir menambah daftar panjang konflik harimau dengan manusia di Lampung Barat. Sepanjang 2025, tercatat tiga warga tewas akibat terkaman harimau.

Baca juga:  Rumah Daswati Didorong Jadi Cagar Budaya, Jejak Lahirnya Provinsi Lampung

Kasus pertama terjadi Januari lalu, menimpa Zainudin (28), petani kopi di Kecamatan Batu Brak. Ia ditemukan tewas di kebun kopi dalam kawasan TNBBS dengan kondisi jasad tidak utuh.

Pada Mei, Sudarso (59), buruh asal Grobogan, Jawa Tengah, juga tewas diterkam harimau di zona rehabilitasi TNBBS, Pekon Sukadamai, Air Hitam. Tubuhnya ditemukan dalam kondisi dimangsa hewan buas itu.

Terbaru pada Juli, Misni (63), petani asal Pekon Sukabumi, Batu Brak, meregang nyawa dengan luka gigitan di tengkuk dan leher. Kasus ini mempertegas ancaman nyata keberadaan harimau di sekitar pemukiman.

Selain memakan korban jiwa, harimau beberapa kali terlihat di kebun dan sekitar desa, seperti di Kubu Perahu, Kota Besi, dan Ringin Jaya. Warga juga sering menemukan jejak kaki harimau di kebun mereka.

Hingga kini, konflik harimau dan manusia di Lampung Barat sepanjang tahun 2025 telah menelan tiga korban jiwa dan membuat masyarakat hidup dalam kekhawatiran. Warga diimbau tidak berkebun sendirian, terutama pada sore hingga malam hari. (*)

Baca juga:  Irwasda Polda Lampung Tekankan Tindakan Profesional Sesuai Undang-Undang Pada Pengamanan Aksi Demonstrasi

Berita Terkait

Tuntut Oknum HIPMI Pemakai Narkoba Ditahan, Aliansi Anti Narkoba Lampung Siap Geruduk BNNP
Korban Banjir Suoh Diberi Bantuan Polres Lampung Barat
Puluhan Rumah Rusak Diakibatkan Sungai Way Haru Meluap, Banjir Bandang dan Longsor Hantam Suoh
20 Tahun Mengabdi Tanpa Kepastian, Tenaga Honorer Lampung Menjerit
Mayat Anonim Terdampar di Pantai Tanjung Selaki Tarahan Dalam Kondisi membusuk
Lampung Jadi Pilot Project Hidrogen Hijau Pertama di Indonesia
Pengurus IKA UNTIRTA Lampung Periode 2025–2030 Resmi Dilantik
Berkat Aduan Kernet Bus, Polisi Gagalkan Selundupan 11,8 Kg Sabu di Lampung 

Berita Terkait

Rabu, 10 September 2025 - 22:56 WIB

Trauma Healing untuk Korban Banjir dan Longsor di Bali, Polri Siapkan Bantuan

Minggu, 7 September 2025 - 15:37 WIB

Piala Soeratin Nasional 2025, Bhayangkara Presisi Lampung U17 Wakili Lampung

Jumat, 5 September 2025 - 16:05 WIB

KSPSI dan Polri Adakan Bakti Sosial

Berita Terbaru

DAERAH

Korban Banjir Suoh Diberi Bantuan Polres Lampung Barat

Kamis, 11 Sep 2025 - 15:44 WIB