Pledoi Kasus Pembunuhan Abu Bakar Soroti Perubahan Pasal Dakwaan

- Editor

Senin, 15 Desember 2025 - 20:39 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

SEKABAR.ID, BANDAR LAMPUNG — Sidang kasus dugaan pembunuhan yang menjerat M. Abu Bakar bin Nasrudin memasuki tahap krusial dengan pembacaan pledoi atau nota pembelaan oleh tim kuasa hukum terdakwa di Pengadilan Negeri Tanjungkarang, Senin, 15 Desember 2025. Agenda ini digelar setelah Jaksa Penuntut Umum menuntut Abu Bakar dengan pidana penjara selama 17 tahun.

Dalam persidangan, tim penasihat hukum Abu Bakar—Ridho Juanysah, Yuli Setyowati, Rifdah Dzahabiyyah Zayyan, Riki Anky Wijaya, dan sejumlah anggota tim lainnya—menyerahkan pledoi tertulis kepada majelis hakim. Pembelaan itu tak hanya membantah dakwaan pembunuhan berencana, tetapi juga menyoroti dugaan pelanggaran prosedur hukum sejak tahap penyidikan.

Tim kuasa hukum mengakui kliennya terbukti melakukan perbuatan sebagaimana dakwaan subsidair Pasal 338 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana tentang pembunuhan tanpa rencana. Namun, mereka meminta majelis hakim menyatakan Abu Bakar tidak dapat dipidana karena diduga mengalami gangguan kejiwaan.

“Kami memohon agar terdakwa dikeluarkan dari tahanan untuk menjalani perawatan di rumah sakit jiwa,” tulis kuasa hukum dalam salah satu poin pledoi.

Keberatan utama pembelaan terletak pada perubahan pasal dakwaan. Penasihat hukum Yuli Setyowati menyebut terjadi ketidakkonsistenan serius dalam surat dakwaan jaksa. Menurut dia, sejak proses penyidikan hingga persidangan, kliennya hanya disangkakan melanggar Pasal 340, Pasal 338, dan Pasal 351 ayat (3) KUHP.

“Dalam fakta persidangan dan berkas perkara tidak pernah ada Pasal 351 ayat (1). Yang ada adalah ayat (3). Ini perubahan mendasar,” kata Yuli di persidangan.

Perubahan dakwaan dari Pasal 351 ayat (3) menjadi ayat (1) dinilai melanggar Pasal 51 huruf a KUHAP, yang mewajibkan penegak hukum memberitahukan secara jelas sangkaan terhadap tersangka sejak awal proses hukum.

Baca juga:  Tiga Pemuda di Lampung Terciduk Bawa Bom Molotov Pas Mau Demo

Sebelumnya, jaksa menuntut Abu Bakar dengan dakwaan primer Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana serta Pasal 351 ayat (1) KUHP tentang penganiayaan, dengan tuntutan 17 tahun penjara. Jaksa juga meminta majelis hakim memerintahkan pemusnahan barang bukti berupa sebilah golok dan rekaman kamera pengawas.

Selain meminta pengalihan pidana ke rehabilitasi kejiwaan, kuasa hukum juga memohon agar barang bukti tertentu, seperti sepeda motor dan kartu pasien rumah sakit jiwa, dikembalikan kepada keluarga terdakwa serta biaya perkara dibebankan kepada negara.

Dengan selesainya pembacaan pledoi, sidang akan dilanjutkan dengan agenda replik dari jaksa penuntut umum. Setelah itu, majelis hakim dijadwalkan bermusyawarah sebelum menjatuhkan putusan.

Baca juga:  Mayat Anonim Terdampar di Pantai Tanjung Selaki Tarahan Dalam Kondisi membusuk

Perkara ini tidak hanya menguji pembuktian unsur pidana, tetapi juga menguji kepatuhan aparat penegak hukum terhadap prosedur acara pidana. Majelis hakim kini dihadapkan pada pilihan antara menguatkan tuntutan pidana berat atau mempertimbangkan pembelaan yang menyoal kondisi kejiwaan terdakwa serta potensi cacat formil dalam dakwaan.

Berita Terkait

Kapolri Hadiri Rakor Lintas Sektoral, Sinergisitas Stakeholder Kunci Pelayanan Nataru
Pemprov Lampung Raih Penghargaan Pembangunan Daerah, Marindo : Hasil Kerja Kolektif Dan Komitmen Seluruh Perangkat Daerah
Sukses Gelar Donor Darah Serentak, Polda Lampung Kumpulkan 1.072 Kantong Darah Peringati HUT KE-74 Humas Polri
PMI Provinsi Lampung Ucapkan Selamat HUT KE-74 Humas Polri, Wujudkan Polri Humanis Harapan Masyarakat
Drachen vs Gorga Tampilkan Duel Sengit di Ajang Eksebisi Pool Class
Penggugat Optimis Menangkan Gugatan Pada Sidang Bukti Tambahan Sengketa Waris Ponakan vs Paman-Bibi di PA Tanjungkarang Rampung
Dugaan ‘Setoran Wajib’ dan Bangunan Mangkrak Proyek Rehabilitasi Al-Wasii, Unila Beri Bantahan
Proyek Rehab Al-Wasi’i Unila Habiskan Anggaran Rp75 Dalam 4 Tahun Diduga Mangkrak dan Cacat Kualitas

Berita Terkait

Senin, 15 Desember 2025 - 23:18 WIB

Mendagri Tegaskan Peran Komite Eksekutif Otsus Papua : Sinkronisasi Program Pusat dan Daerah

Rabu, 22 Oktober 2025 - 00:37 WIB

Rapat Internal Bersama Wali Kota Surakarta, Wamendagri Bima Arya Ingin APBD Lebih Sehat

Rabu, 22 Oktober 2025 - 00:35 WIB

Wamendagri Ribka Haluk Tekankan Nilai Kejujuran dan Kesetiaan dalam Pelayanan Publik

Rabu, 22 Oktober 2025 - 00:33 WIB

Kemendagri dan Kementerian Kebudayaan Teken Nota Kesepahaman Perkuat Sinergi Pemajuan Kebudayaan

Minggu, 19 Oktober 2025 - 22:07 WIB

Wamendagri Bima Arya Buka Festival Benteng Victoria Tahun 2025 di Kota Ambon

Minggu, 19 Oktober 2025 - 22:05 WIB

Wamendagri Ribka Haluk Pastikan Pembangunan “Aula Prabowo Subianto” di Sekolah Teologi Wamena Segera Dimulai

Minggu, 19 Oktober 2025 - 22:04 WIB

Tinjau Perumahan ASN di Kota Malang, Mendagri Ajak Pemda Sukseskan Program Tiga Juta Rumah

Minggu, 5 Oktober 2025 - 15:49 WIB

Komisi III DPR RI Apresiasi Polri Atas Kesuksesan Pengelolaan SPPG

Berita Terbaru